Dunia berubah akibat pandemi yang masih berlangsung. Ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir memaksa kita untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada. Adaptasi kebiasaan baru mau tidak mau harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid 19.
Secara pribadi memperkuat imunitas tubuh adalah hal yang wajib dilakukan untuk menghadapi serangan virus ini. Salah satu cara meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan berolah raga. Bersepeda merupakan olah raga kekinian yang semakin diminati masyarakat Indonesia. Namun olah raga luar ruang ini membawa risiko menyebarnya virus
Oleh karenanya melakukan olah raga bersepeda yang sehat dan aman perlu pahami secara benar.
Protokol Kesehatan di Era Adaptasi Kebiasaan baru
Akhir-akhir ini situasi sudah kondusif untuk mulai melakukan kegiatan di luar ruang dengan mengadaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan diberlakukan dalam segala situasi dan kondisi tanpa pengecualian.
Seminar onine diadakan oleh Direktorat Promosi Kesehatan (Dit Pomkes) Kementrian Kesehatan dengan komunitas sepeda. Seminar yang ditujukan bagi masyarakat umum dan khususnya pesepeda ini mengakat tema “Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”.
Pengetahuan tentang bersepeda yang aman di masa pandemik sangat penting mengingat antusiame masyarakat dalam bersepeda. Baik untuk olah raga maupun transportasi.
Wajib melaksanakan 3M
Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak adalah bagian dari protocol kesehatan yanag harus dipatuhi.pesepeda juga harus melaksanakannya dengan benar.
Memakai Masker
Bersepeda dengan menempuh jarak yang panjang tentu akan menguras tenaga. Pernafasan yang lancar harus dijaga agar asupan oksigen tidak berkurang saat berolah raga. Meski demikian kewajiban menggunakan masker tetap melekat dan tidak ada pengecualian.
Permasalah yang muncul dari para pesepeda adalah saat beristirahat dan melepas masker. Inilah saat-saat krtitis dimana ada risiko penyebaran virus jika pesepeda tersebut beraktivitas bersama-sama.
Mencuci tangan menggunakan sabun
Jika tidak menemukan sarana mencuci tangan dengan sabun secara benar maka penggunaan hand sanitizer menjadi penting.
Paparan virus di tangan saat bersepeda sangat mudah terjadi. Menajaga kebersihan tangan sebelum melakukan aktivitas apapun setelah bersepeda harus diperhatikan dengan cermat.
Menjaga jarak
Bersepeda bersama grup atau rombongan menjadi hal biasa. Bersama teman bersepeda menjadi menyenangkan dan juga lebih aman dengan saling menjaga. Protokol kesehatan harus dipatuhi dengan menjaga jarak minimal 2 meter dari pesepeda lainnya.
Terkadang saat bersepeda bisa menjaga jarak namun saat beristirahat lupa dan duduk bergerombol untuk saling mengobrol. Kesadaran untuk tetap menjaga jarak saat bersepeda maupun istirahat perlu dipromosikan pada seluruh lapisan masyarakat.
Tips Bersepeda Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Keamanan dalam hal menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Bukan sekadar menjaga keamanan dari tindak kejahatan namun juga dari penyebaran virus covid 19. Menjalankan protokol kesehatan sangat penting.
Namun tentu saja ada beberapa kendala yang harus diatasi agar bersepeda tetap aman dan nyaman.
Sebelum Bersepeda
* Pastikan kondisi tubuh sehat dan bugar
• Rencanakan rute gowes yang aman dan tidak terlalu ramai
• Atur waktu bersepeda
• Gunakan pakaian yang lebih tertutup
• Siapkan perlengkapan keamanan sepeda
• Siapkan masker cadangan, hand sanitizer, air minum
menggunakan botol berpenutup
Saat Bersepeda
*Usahakan gowes mandiri atau kelompok kecil maksimal 5
orang
• Gunakan helm, kacamata, masker
• Menjaga jarak depan belakang maupun samping
• Lakukan olahraga intensitas ringan sampai sedang
• Patuhi rambu-rambu lalulintas
• Hindari sosialisasi atau istirahat makan minum bareng
Setelah Bersepeda
*Hindari kontak fisik dengan orang rumah
• Lepas masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, helm, topi di luar rumah
• Semprot disinfectant, helm, kacamata, sepatu, sepeda
• Segera mandi dan ganti baju
Sehat, Aman Nyaman Bersepeda
Selain tips di atas pesepeda juga harus mematuhi aturan dan larangan bersepeda yang telah ditetapkan sesuai Peratutan Menteri Perhubungan no 59 tahun 2020 tentang keselamatan bersepeda di jalan raya.
Mengikuti peraturan pemerintah dan tetap menjalankan protocol kesehatan tidak menjadi penghalang untuk bersepeda dengan nyaman. Justru dengan menjaga keamanan diri sendiri dan orang lain perasaan kita akan menjadi tenang.
Tubuh bugar, pikiran tenang, jiwa pun sehat. Bersepeda sehat dan aman di era adaptasi kebiasaan baru mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup sehat di masa pandemi.
Salam
Eka Murti
2 comments
Paling berat adalah menjaga jarak, apalagi gowes sendiri, hehe…
Setujuuu Ama tipsny. Memang harus begitu. Apalagi pernah baca bersepeda memang LBH rentan menyebarkan virus, Krn kecepatan nya bisa membawa virus terbang lebih jauh. Jd kalo cm berhadapan muka, hanya butuh 2 meter jarak, kalo naik sepeda, ga mungkin segitu, Krn angin bisa membawa virusnya lebih jauh.
Aku sendiri Krn ga suka bersepeda dari dulu :D. Untungnya suami jg ga suka. Kami lebih suka olahraga indoor kayak gym ato fitness. Tapi bukan berarti jd antipati Ama yg suka bersepeda. Yg penting selalu lakuin protokol kesehatan, aku sih fine aja 🙂