WISATA VIRTUAL SOLUSI JALAN-JALAN KE KOREA DI MASA PANDEMI

 
WISATA VIRTUAL SOLUSI JALAN-JALAN KE KOREA DI MASA PANDEMI

Gyeongbok Palace. Pic from pixabay:gwons



Sejak awal tahun dunia diguncang hadirnya virus covid 19 yang dengan cepat merambah ke berbagai negara dari Wuhan, China. Virus yang menyebar dengan cepat  membuat beberapa negara melakukan Lockdown untuk menekan jumlah orang terpapar. 


Rencana jalan-jalan pun harus tertunda akibat pandemi, namun sekarang ada alternatif  pilihan jalan-jalan dengan wisata virtual.


Wajah Dunia Wisata Saat Ini


Kondisi Pandemi berimbas langsung pada sektor parisiwisata.  Beberapa negara termasuk Indonesia yang mengadalkan pariwisata sebagai pemasukan devisa harus menerima keadaan dan mulai berinovasi pada sektor lain. 


Bagaimanapun kondisi saat ini tak bisa diprediksi kapan akan berakhir. Meski sulit namun tentu saja kita tidak boleh berputus asa.


Geliat pariwisata meredup, pekerja di sektor ini harus mulai mencari alternatif penghasilan lain. Pun para wisatawan dan penggemar jalan-jalan seperti saya yang harus rela menunda perjalanan wisata karena situasi yang tidak mendukung.


Menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang terdekat saat ini menjadi prioritas. Wajah dunia wisata saat ini memang meredup, tak lagi berseri seperti tahun lalu. Namun kini hadir alternatif wisata baru yang dapat dinikmati oleh siapapun yaitu wisata virtual.


Wisata virtual memberi peluang dunia usaha pariwisata untuk kembali bergiat. Menggunakan teknologi digital saat ini siapaun bisa “piknik” keliling dunia secara virtual dari rumah. Sebuah pengalaman baru yang patut dicoba.


Jalan-jalan ke Korea


Korea adalah salah satu negara yang menjadi incaran wisatawan Indonesia untuk dikunjungi pun melakukan lockdown sehingga tak ada turis yang dapat masuk. Tapi keinginan mengunjungi negeri ginseng tetap berkobar.


Ya, Korea menjadi salah satu tujuan wisata dalam daftar saya. Sejak melihat beberapa setting lokasi drama membuat saya ingin mengunjungi negara tersebut. Tentu saja Seoul menjadi tujuan utama. Kota modern dengan sisi tradisional yang saling berdampingan menarik minat saya yang menggemari sejarah.


Kisah-kisah dari masa kerajaan-kerajaan selalu menarik minat sata. Bukan hanya kerajaan nusantara saja namun juga negara-negara lain. Salah satunya tentu saja Korea yang memiliki sejarah panjang. Sebut saja Goryeo, Silla, dan Jaeson yang kini akrab di telinga masyarakat Indonesia. Jujur, saya salut dengan industri pop korea yang bisa membawa sejarah tradisonal mereka ke kancah internasional dengan luwes dan mudah diterima. Mudah-mudahan Indonesia pun dapat mengangkat sejarah bangsa yang memiliki banyak kisah dan keunikan budaya.


baca juga https://www.jagatmaheswari.com/2019/01/yogyakarta-dan-kenangan-sepanjang-masa.html



Wisata Virtual ke Seoul


Demi menjaga keselamatan namun tetap dapat menikmati jalan-jalan saya ikut wisata virtual. Wisata virtual ini diadakan oleh Komunitas ISB (Indonesia Social Blogpreneur) bersama Wisata Kreatif Jakarta.


Saya penasaran sekali ingin mencoba wisata virtual dengan tujuan kota Seoul. Jadi malam minggu lalu saya bersama teman-teman sudah berkumpul di aplikasi meeting untuk memulai menjelajah kota Seoul.


Disana sudah ada mbak Ira Lathief yang menjadi pemandu kami menikmati kota Seoul dan tentu saja Nami island yang fenomenal itu.



Gyeongbok Palace


Lokasi pertama adalah Gyeongbok Palace atau istana Gangbuk yang terletak di sebelah utara kota Seoul. Istana yang dibangun oleh dinasti Joseon ini merupakan salah satu dari lima istana besar.


Raja Gojong yang merupakan pewaris tahta dan menjadi seorang raja yang dicintai rakyatnya harus menghadapi invansi Jepang. Istana yang sangat luas ini pernah terbakar dan harus dibangun kembali menyerupai bangunan aslinya yang memiliki berbagai bagungan dengan fungsi masing-masing seperti kediaman raja, kediaman putri-putri, balai pertemuan dan lain-lain.


Salah satu lokasi yang paling diminati wisatawan adalah sebuat spot foto dengan latar belakang danau dan bangunan tradisional. lokasi ini selalu ramai dikunjungi wisatwan. Karena sangat luas tentu saja harus menyiapkan tenaga untuk berkeliling. Tapi karena ini wisata virtual tentu saja tak lelah sama sekali. Rasanya benar-benar seperti berada di sana. Menyaksikan bangunan bersejarah dengan keunikannya.



Cheongye Stream


Selanjutnya menuju Cheongye Stream, tadinya saya pikir akan menemukan sebuah tempat keren kekinian. Namun ternyata yang dituju adalah sebuah sungai. Jangan membayangkan seperti di Jakarta ya, di sana aliran airnya bersih dan tidak berbau. Dipinggirnya terdapat semacam bantaran yang digunakan masyarakat untuk menikmati berbagai atraksi seniman jalanan atau sekadar duduk dan bercengkrama.


Saat-saat tertentu diajakan festival lampion menerangi malam dengan warna-warnki cantik di atas sungai. Pun sungai ini tak lepas dari sejarah perjalanan negri ini. Konon pelarian dari Korea Utara yang ingin menetap di Korea Selatan banyak yang tinggal di bantaran sungai ini sebelum direstorasi menjadi tempat wisata.



Hanok Village


Hanok Village desa tradisional Korea yang terletak di daerah tinggi ini menjadi antithesis kemodernan Seoul. Dengan ciri khas lorong-lorong sempit panjang diapit rumah-rumah tradisonal daerah ini menjadi tujuan wisata yang juga sangat instagramable.


Beberapa rumah beralh fungsi sebagai home stay bagi wisatawan yang ingin merasakan hidup seperti penduduk lokal.


Gangnam


Dari wilayah pedesaan tradisional kami terlempar ke wilayah paling “Wah” di Seoul. Mana lagi kalau bukan Gangnam? Sebuah nama yang meroket berkat penyanyi Psy. Tanah yang mahal menciptakan golongan sosial tertentu yang bisa memiliki hunian di sana. Pun daerah perbelanjaan yang sangat elit.


Bahkan nilai Gangnam secara ekonomi lebih tinggi dari Busan. Bayangkan betapa mahalnya property di wilayah ini. Bagi turis pas-pasan datang kesini cukuplah untuk sekadar melihat-lihat saja. Tak usah memaksa belanja. Karena ada tempat lain yang lebih cocok dijadikan surga belanja.


Myengdong Street


Nah, ini dia surge belanja turis mancanegara yang sering diserbu wisatawan Indonesia. Myengdong Street menawarkan berbagai produk andalan Korea yang banyak diminati wisatwan seperti kosmetik dan fashion.


Saat sore hingga malam kawasan ini semakin semarak dengan pedagang makanan yang membuka kios di sepanjang jalan. Menawarkan aneka jajanan khas kaki lima Korea yang sering juga muncul di berbagai drama.


Namun karena ini wisata virtual kami tak bisa turut mencicipi aneka jajanan tersebut meski penampakannya sangat menggiurkan, pun tak bisa ikut mengintip toko-toko kosmetik yang menawarkan berbagai diskon. Iya, sedih memang.


Dongdaemun


Dongdaemun juga merupakan pusat perbelanjaan yang banyak diminati wisatawan. Turis dari Indonesia belum merasa puas jika belum berbelanja di sini. Bahkan presiden Jokowi pun pernah mengunjungi tempat ini.


Budaya pop Korea telah menarik minat wisatawan dan meningkatkan roda ekonomi negara ini secara signifikan.


Seoul Tower


Beberapa adegan drama Korea mengambil lokasi di Seoul Tower. Menurut mbak Ira, yang masih bersemangat memandu kami dalam wisata virtual ini, dulunya tower ini adalah menara radio. Kemudian menjadi salah satu tempat wisata yang menarik karena dari ketinggian 236 meter kita bisa melihat keindahan kota Seoul dalam radius 360 derajat.


Bagi yang takut ketinggian memang sebaiknyadipertimbangkan untuk datang kesini. Namun jika mengikuti wisata virtual seeprti ini tentu saja hal itu tak perlu menjadi masalah.


Nami island


Penggemar drama Korea tentu sangat penasaran dengan pulau Nami. Perjalanan yang lumayan jauh harus di tempuh dari Seoul untuk dapat mengunjungi pulau ini. Menyebrang dengan very sebentar saja sudah nampak pulau Nami ini.


Memang pemandangannya sangat indah, namun tidak ada obyek wisata lain selain hutan untuk berfoto ria. Pulau ini ditujukan untuk resort atau tempat beristirahat dari kesibukan.


Pengalaman Wisata Virtual ke Seoul


Sekita dua jam kami dipandu mengelilingi kota Seoul dan pulau Nami secara virtual. Bagi saya ini pengalaman yang menyenangkan, benar-benar seperti berada di sana, merasakan keindahan alam dan menikmati bangunan bersejarah.


Selain karena gambar yang bisa dirotasi berkeliling juga karena dipandu dengan apik oleh tour guide berpengalaman. Wisata Virtual ke Seoul ini membuat saya ingin piknik ke berbagai belahan dunia lain meski secara virtual sebelum benar-benar mendapat kesempatan mengunjungi secara nyata.

 

Salam

Eka Murti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.