Wanita Batak terkenal dengan wataknya yang tangguh, pejuang dan pekerja keras. Terkadang orang yang tidak kenal sering mengira wanita Batak akan melabrak apapun yang menghalangi.
Namun sebenarnya tidak demikian wanita Batak masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang seperti juga mayoritas budaya di Indonesia masih bersifat patriarki.
Patriarki dalam Budaya Batak dan Peran Hukum Dalam Mengadaptasi Budaya Batak
Hal-hal seperti karir maupun warisan ini menjadi topik dalam talk show bersama Ina Rachman S.H, M.Hum di event Wedding Batak Exhibition.
Pengaruh Adat Batak dalam kehidupan wanita Batak terkait hak waris sampai saat ini masih sangat kuat. Ina Rachman membahas bagaimana Hukum Positif mengadaptasi budaya Batak dalam kaitannya dengan hak waris.
Selain urusan harta waris juga ada satu persoalan lagi yang mempengaruhi kehidupan wanita Batak yaitu Karir di ranah publik.
Hak Waris
Menurut Ina Rachman S.H, M.Hum hukum waris berbeda dengan hukum pidana yang sudah pasti pasal-pasalnya. Hukum waris memberi kebebasan kepada pihak-pihak terkait untuk memilih hukum apa yang disepakati untuk dipakai saat pembagian waris.
Meski dalam adat Batak wanita tidak mendapat warisan namun tak sedikit orang tua memberikan juga hak yang sama kepada semua anaknya baik laki-laki maupun perempuan.
Beberapa orang tua membuat surat wasiat perihal warisan yang akan dibagikan kepada anak-anaknya. Menurut ibu Martha Simanjuntak (owner Chathaulos sekaligus penyelenggara wedding Batak Exhibition) kebanyakan keluarga Batak memberikan harta kepada anak perempuan atas dasar kasih sayang bukan karena perhitungan secara adat.
Polemik perihal hak waris ini memang tak bisa dihindari karena banyaknya pihak yang terlibat. Dalam keluarga Batak persoalan warisan diselenggarakan secara adat dan kekeluargaan. Namun menurut Ina Rachman selalu ada jalan untuk mengajukan gugatan secara hukum jika ada pihak yang keberatan selama memiliki bukti yang kuat. Bukti yang dibutuhkan adalah surat ahli waris atau surat wasiat yang sah.
Karir
Tahta di zaman kini identik dengan pencapaian karir. Wanita Batak pun masih mengalami pembatasan karir baik oleh pihak keluarga maupun pasangan.
Kegigihan memperjuangkan karir tak serta-merta membuat wanita Batak melanggar batasan-batasan adat istiadat.
Kembali pada budaya patriarki yang masih menjunjung tinggi laki-laki berada di ranah publik dan wanita di ranah domestik. Bagi sebagian keluarga yang menyekolahkan anaknya ke luar dari kampung halaman atau bahkan sampai keluar negeri tentunya telah memiliki wawasan yang lebih luas dibandingkan orang -orang kolot yang masih berpegang pada tradisi kuno yang membatasi peran wanita.
Membahas dua hal di atas tak semudah membalik telapak tangan untuk mendapat solusinya. Wanita Batak dan wanita Indonesia secara umum masih harus terus memperjuangkan hak dan posisinya di ranah publik. Mengubah pola pikir yang menahan kemajuan seorang wanita adalah kerja keras mengubah pola pikir seluruh masyarakat Indonesia agar terlepas dari belenggu pikiran picik yang merugikan. Bagaimanapun bangsa Indonesia membutuhkan semua anak bangsa untuk berkontribusi bagi kemajuan negeri ini.
Wedding Batak Exhibition
Talk show bersama Ina Rachman adalah bagian dari event Wedding Batak Exhibition yang diadakan di Smesco Convention Hall pada tanggal 7-8 September 2024.
Acara ini pertama kali digelar di Indonesia untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya Batak. Helaparumaen dan Chathaulos sebagai penyelenggara memiliki misi mempertemukan para vendor pernikahan Batak dan nasional dengan calon mempelai, sekaligus memberikan ruang bagi talenta muda untuk menampilkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam fashion, musik, dan tarian tradisional Batak. Lagu-lagu Batak berkumandang memeriahkan di sepanjang acara berlangsung, demikian juga tarian tradisional yang dibawakan dengan menggunakan kostum 5 etnis Batak.
Selain itu juga mengangkat UKM ekonomi kreatif yang bergerak di berbagai sektor pendukung serta melestarikan dan memperkenalkan budaya Batak kepada masyarakat luas.
Kebanyakan orang hanya tahu Suku Batak saja tapi tidak paham kalau ada beberapa etnis yang memiliki adat istiadat yang berbeda. lima budaya Batak utama—Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing dalam tata cara upacara pernikahan maupun pakaian adatnya masing-masing.memiliki ciri khas yang unik.
Acara ini juga merupakan suatu gerakan budaya untuk mempertahankan identitas bangsa melalui budaya Batak.
Memahami budaya Batak tak hanya relevan bagi masyarakat Batak saja tapi juga memberi inspirasi bagi masyarakat Indonesia secara luas. Budaya Batak memperkaya budaya Nusantara.
“Batak untuk Indonesia”
Salam