Sebagai emak-emak yang sering ribet memilih tempat makan untuk bekal sekolah anak, maka produk yang bagus harus menjadi syarat utama. Bobot yang ringan, aman untuk menyimpan makanan, motif yang lucu dan pastinya awet merupakan syarat dalam memilih produk yang akan dibeli.
Sjamsoe Bahar (Director of Finance) ,Ellies Kiswoto (Director of Marketing & Sales), Sjamsoe Fadjar (CEO Technoplast) dan Sjamsoe Tahar (Director of Manufacturing) di pabrik Technoplast |
Seringkali anak menjatuhkan tempat bekalnya atau botol minumnya, produk yang bagus akan tahan banting dan tentu tidak mengandung BPA. Sehingga aman untuk menyimpan makanan.
Motif yang kekinian atau mengikuti trend juga menjadi salah satu pertimbangan, karena anak tentu akan sangat senang memiliki kotak makan atau tempat minum (tumbler) dengan gambar tokoh favorit mereka. Maka yang menajdi pilihan adalah produk plastik dengan kualitas bagus.
Beberapa merk beredar di pasaran memiliki bermacam-macam level kualitas. Produk yang bagus dengan brand luar negeri harganya lumayan mahal. Namun ternyata ada satu produk brand lokal dengan strandar internasional, yaitu Technoplast.
Contoh produk Technoplast |
Contoh produk Technoplast |
Kesempatan mengunjungi pabrik peralatan plastik tersebut tiba. Bersama rombongan menggunakan bus disabut dengan ramah oleh jajaran Direksi PT Trisinar Indopratama. Pabrik Technoplast berlokasi di Cikupa, Tangerang Menurut bapak Sjamsoe Tahar Indra selaku Director of Manufacturing Technoplast, pabrik ini menggunakan 53 mesin berteknologi tinggi yang dapat memproduksi lebih dari 8 juta berbagai produk plastik per tahunnya. Menggunakan sistem yang terintegrasi untuk menjamin output produk yang berkualitas tinggi. Standarisasi yang digunakan adalah sertifikat ISO 9001:2015, SNI, dan WCA.
Dengan 50 lisensi desain yang bervariasi Technoplast menempatkan diri dalam jajaran produsen plastic ware yang patut diperhitungkan di Indonesia. Aneka design tersebut seperti seri pahlawan-pahlawan Marvel, Warner Brothers yang disukai anak laki-laki. Dan berbagai produk dengan design lebih feminim untuk anak perempuan seperti tokoh-tokoh Disney maupun Hello Kitty.
Selain design berlisensi tersebut Technoplast juga memiliki design yang orisinal hasil ciptaan anak negeri. Melalui lomba design yang diadakan Techoplast berhasil mengeluarkan rangkaian produk puzzle, yaitu kotak makan dengan aneka bentuk yang terpisah namun dapat disatukan dan memiliki bentu baru yang unik.
kunjungan pabrik Technoplast wajib menggunakan alat keselamatan. |
Siang itu saya berkeliling pabrik melihat proses produksi dari awal hingga pengemasan. Berbagai hal dijelaskan secara terperinci.Proses pembuatan plastic ware dengan mesin berteknologi tinggi itu dimulai dari menentukan design produk, warna dan jumlah produksinya. Kemudian biji plastic dimasukkan dalam mesin pencampur (mixing) dimana biji plastic dipanaskan dan dicampur pewarna serta bahan tambahan yang dibutuhkan sesuai spesifikasi produk yang akan dihasilkan. Selanjutnya proses injection, yaitu memasukkan campuran tersebut dalam mesin lalu dipadatakan. Hasilnya dimasukkan dalam mesin yang disebut stretch blow molding machine untuk menjadi bentuk wadah yang diinginkan.
Fasilitas Pabrik Technoplast |
Yang paling menarik menurut saya adalah saat melihat proses Quality Control, dimana produk di tes sebelum dilempar ke pasaran. Sesuai spesifikasi masing-masing produk, apakah warna memang aman untuk makanan? Apakah tahan dingin? Tahan panas? Bahkan ukurannya pun diukur serinci mungkin. Melihat proses tersebut membuat saya yakin bahwa produk Technoplast yang beredar, yang saya gunakan sehari-hari memang aman dan terjamin kualitasnya. Dan saya tak ragu untuk menggunakannya bahkan untuk membawakan bekal anak.
proses QC di pabrik Technoplast |
proses QC di pabrik Technoplast |
Produk bermerk lokal seperti Technoplast dengan standar internasional adalah produk unggulan yang perlu di dukung secara positif agar sejajar dengan merk dari luar negeri. Karena produk lokal pun bisa memiliki kualitas internasional dengan harga yang ramah bagi konsumen dalam negeri.
Salam,
Eka Murti