INDSCRIPT CREATIVE MENYEBAR SEJUTA INSPIRASI BAGI PEREMPUAN INDONESIA
Salah satu perempuan yang menginspirasi saya adalah Indari Mastuti, bahkan sebelum saya bertemu langsung dengannya. Karena suka menulis saya mulai mencari komunitas-komunitas yang sesuai untuk mengembangkan diri dan menemukan IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis). Yups, IIDN khusus untuk perempuan yang doyan nulis.
Di sanalah saya menemukan bahwa menjadi penulis dan menerbitkan buku bukan hal mustahil. Lalu saya bergabung menjadi anggota dan mulai mengikuti berbagai pelatihan menulis. Dari situlah saya mulai mengenal komunitas lain yaitu IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis), Emak Pintar dan bahkan mengenal Indscript Creative.
Indscript Creative
Memiliki hobi menulis serta ingin mendapatkan penghasilan membuat seorang Indari Mastuti menggeluti dunia kepenulisan dan menjadikannya lahan bisnis. Melalui Indscript Creative inilah berbagai jasa kepenulisan serta pelatihan menulis dijalankan sebagai sebuah bisnis yang telah bertahan selama 13 tahun.
Seperti perusahaan lainnya Indscript Creative juga mengalami pasang surut bahkan pernah pula mengalami masa suram yang menjadi turning point bagi Indari untuk memulai semua dari awal.
Berbagai lini bisnis kepenulisan seperti agensi naskah, jasa penerbitan buku, maupun berbagai training menjadi landasan berkembangnya Indscript Creative.
Dasar usaha inilah yang dikembangkan hingga sekarang dengan memberdayakan ribuan perempuan Indonesia. Hingga mulai melebarkan sayap dengan modul pelatihan bisnis bagi kaum perempuan.
Selain itu bisnis baru pun kini dijalankan seperti bisnis sarung tangan premium khusus muslimah dan produsen lauk pauk siap saji.
Konsep Penulis dan Bisnis
“ Penulis harus bisa berbinis dan pebisnis harus bisa menulis.” Konsep ini telah membuka mata saya, dulu saya berpikir menulis ya sudah menulis saja tidak perlu memikirkan apa-apa lagi. Namun di Indscript hal tersebut tidak berlaku.
Setiap penulis harus bisa menjadi pebisnis karena menerbitkan buku bukan akhir segalanya, buku itu harus bisa sampai ke pembaca disitulah peran pebisnis. Melalui berbagai cara pemasaran harus dilakukan. Penulis harus juga bisa memasarkan buku-bukunya agar semakin banyak orang yang membaca dan terinspirasi.
Indari Mastuti sendiri kini fokus menerbitkan buku dalam sebulan sekitar 2-4 buku. Hal ini semakin membuat saya terpacu untuk juga dapat segera merbitkan buku solo. Semangat dan pengaturan waktu adalah kunci dari keberhasilan seorang Indari Mastuti dalam mengelola Indscript Creative.
Delegasikan apa yang bisa dan fokus pada hal yang bisa kita lakukan dengan lebih baik untuk pengembangan diri dan usaha kita ke depannya.
Indscript Creative 100% Perempuan
Memberdayakan perempuan Indonesia dengan sejuta inspirasi telah dilakukan oleh Indscript C4eative. Telah banyak perempuan Indonesia yang tergabung dengan Indscript Creative kini makin berkembang baik secara keahlian maupun pendapatan.
Menjadi seorang ibu rumah tangga bukan berarti tidak memiliki kesempatan untuk berkembang dan memiliki penghasilan sendiri.
Seperti dikutip dari pernyataan Indari Mastuti, “Satu karena hobi, kedua bukan cuma hobi tapi jadi uang, dan ketiga setelah saya cek ternyata menulis bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dan itu paling pas bagi saya sebagai ibu rumah tangga. Pasnya bidang bisnis yang saya lakukan memang di jasa penulisan, jadi antara hobi, mensejarahkan diri dan macem-macem yang saya dapat.”
Kaum perempuan Indonesia terbukti memiliki kemampuan untuk berkembang dan menjadi mandiri secara finansial. Para perempuan yang tergabung dalam Indscript Creative dan berbagai komunitasnya terbukti memiliki kemampuan untuk menjadi perempuan hebat bahkan mesti hanya di rumah saja.
Dukungan kemajuan teknologi memudahkan pergerakan perempuan Indonesia untuk semakin berkembang dan menjadi lebih baik lagi. Ditambah dengan semangat dan mental yang kuat maka keberhasilan bukan hanya mimpi.
Seorang Indari Mastuti melalui Indscript Creative telah berhasil menyebarkan sejuta inspirasi bagi peempuan-perempuan Indonesia untuk terus memacu diri menjadi yang terbaik. Berkembang dengan kolaborasi bukan dengan saling sikut.
Salam
Eka Murti