Sumber: kupangberita.com

Menjadi seorang disabilitas, sungguh tidak mudah. Yang tadinya bisa ke sana ke mari dengan bebas, tiba-tiba, misalnya setelah mengalami kecelakaan berat menjadi tidak bisa berjalan lagi. Masa indahnya sebagai seorang individu terasa sirna.

Tak Mudah Menjadi Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas di Indonesia masih kurang mendapat dukungan. Selain kesulitan yang harus dihadapi dalam menjalani kehidupan sehari-hari juga harus menghadapi stigma di lingkungan sosial.

Dipandang sebelah mata, mendapat ejekan serta diskriminasi adalah beberapa hambatan yang menjadi tantangan penyandang disabilitas.

Memikirkan kesulitan yang dialami seorang individu dengan disabilitas membawa saya pada sosok Elmi. Seorang penerima apresiasi kategori khusus Anugrah Astra (Satu Indonesia Awards)

Elmi adalah Sahabat Difabel dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang bersama kelima temannya (5 difabel dan 1 non-disabiltas), pada 14 Februari 2020, mendirikan sebuah perkumpulan, yaitu Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas Untuk Inklusi (GARAMIN) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penghargaan SATU Indonesia

PT Astra International Tbk memberikan apresiasi bagi generasi muda yang tak kenal lelah memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh penjuru tanah air melalui Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards. Apresiasi Astra yang diberikan kepada anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat dalam lima bidang, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.

Pada tahun 2021 terdapat satu kategori khusus yang diperuntukkan bagi para pejuang tanpa pamrih di masa pandemi. Penghargaan ini diberikan kepada beberapa orang yang sesuai kriteria penjurian.

Sumber: SATU Indonesia

Kategori Khusus Pejuang Tanpa Pamrih Di Masa Pandemi COVID-19. Elmi Sumarni Ismau merupakan salah satu pejuang tanpa pamrih di masa pandemi COVID-19 yang berhasil mendapat penghargaan tersebut.

GARAMIN NTT

Sumber: garamin.org

GARAMIN NTT adalah organisasi non pemerintah yang bersifat independent, nirlaba, dan non partisan. Meski secara legal dan formal, GARAMIN NTT baru didirikan pada 14 Februari 2020, namun kiprah GARAMIN di lapangan, sudah dimulai sejak 13 tahun lalu di 2023 ini.

Seperti yang kita ketahui, penyandang disabilitas, seberapa banyak pun motivasi yang kita berikan agar mereka bangkit dan tidak terpuruk, mereka cenderung untuk menarik diri dari pergaulan, lebih tidak berani bertemu orang, tidak berani keluar rumah, karena mereka malu untuk bertemu khalayak ramai, karena takut ditanya macam-macam. Pun orang awam tak tahu caranya berinteraksi dengan para penyandang disabilitas dan beranggapan bahwa penyandang disabilitas ini, lebih baik diurus dinas sosial.

Para penyandang disabilitas juga takut menjadi korban perundungan. Belum lagi, fasilitas di tempat umum yang tidak ramah disabilitas, seperti toilet dan jalanan yang kerap susah untuk dilalui. Kondisi demikian semakin memperburuk keadaan yang mereka terima. Ibarat kata, sudah jatuh, tertimpa tangga. Oleh karena yang mereka alami, penyandang disabilitas dianggap tak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa menuggu belas kasihan orang lain.

Visi, Misi, dan Nilai GARAMIN NTT

Sumber: victorynews.id

Seperti halnya organisasi lainnya, GARAMIN memiliki Visi, Misi dan Nilai-nilai yang dianutnya.

Visi

Nusa Tenggara Timur Inklusi dengan mengedepankan kesetaraan penyandang disabilitas di berbagai aspek kehidupan.

Misi

Sebagai gerakan solidaritas inklusi yang berintegritas, progresif dan kreatif untuk mewujudkan NTT yang inklusif melalui :

  • Penelitian dan pemutahiran data dan informasi penyandang disabilitas
  • Mendorong Partisipasi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam berbagai sektor kehidupan
  • Kemitraan dengan pemerintah dan stakeholder lain yang mendukung NTT inklusi
  • Kampanye dan Pendidikan publik
  • Advokasi Kebijakan

Nilai-nilai yang dipegang GARAMIN adalah nilai yang dipegang sebagai prinsip dalam menjalankan organisasi antara lain: Jujur, Bekerja dengan hati, Rendah hati, Tulus, Setia, Solid atau kompak, Adil, Transparansi / keterbukaan, Murah senyum, Saling menghormati, Tolong menolong, Menjaga kerahasiaan anggota dan Lembaga, Masalah internal jangan dibawa keluar, Siap terima koreksi.

Atas dasar itu, GARAMIN NTT yang didirikan Emi Bersama teman-temannya, ingin mengubah pemikiran dari para penyandang disabilitas sendiri, pemerintah dan masyarakat pada umumnya, agar para penyandang disabilitas, diberikan haknya sebagai seorang manusia, mendapatkan hak seluas-luasnya dalam memperoleh hak kesehatan, dan Hak untuk berolahraga, Tentu tak ketinggalan, hak yang meliputi hak memperoleh akses dan kesempatan seluas-luasnya untuk berkarya, juga menjadi seorang pemimpin, karena pada dasarnya, mereka juga manusia yang sama seperti yang lain, hanya saja mereka diberi kelebihan oleh Tuhan dengan menjadi penyandang disabilitas. Ini penting disadari oleh masyarakat lain dan pemerintah, untuk tak memandang sebelah mata dan meremehkan para penyandang disabilitas.

GARAMIN NTT dan Usaha Melayani Masyarakat

Sumber Instagram garamin_NTT.

Khusunya di masa pandemic COVID 19, GARAMIN ikut serta dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan bantuan pendampingan kepada para penyandang disabilitas di Kupang khususnya, di mana mereka dibukakan akses agar mendapatkan vaksinasi COVID 19, di mana masih terkendalanya mereka karena masalah administrasi, yang tak memiliki e-KTP dan Kartu Keluarga (KK).

Tak sampai di situ, usah dalam melayani Masyarakat yang dilakukan GARAMIN NTT, juga dilakukan dalam membantu penanganan bencana Badai Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada April 2021. Relawan-relawan GARAMIN NTT, terjun langsung ke lokasi, dengan melewati medan yang sulit, demi membantu masyarakat khususnya para penyandang disabilitas yang mengalami musibah di lokasi bencana.

Harapan Kita untuk Masyarakat Sadar Disabilitas

Kita semua dan GARAMIN NTT, memiliki harapan yang sama agar setelah ini, khususnya bagi penyandang disabilitas, disediakan banyak alat bantu yang bisa mudah dipakai, termasuk akses dan fasilitas kesehatan di tempat-tempat umum bagi penyandang disabilitas.

Tak hanya di Nusa Tenggara Timur, pemerintah yang seharusnya berisikan well educated people, juga wajib mensosialisasikan tentang penyandang disabilitas ini kepada masyarakat umum, agar penyandang disabilitas tak diremehkan.

Para penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama sebagai manusia di dalam tata kelola masyarakat seperti termaktub dalam undang-undang kelompok masyarakat rentan yaitu UU No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia (HAM) (UU No. 39).

Mari bangkitkan kesadaran masyarakat bahwa penyandang disabilitas juga berhak menikmati pembangunan Indonesia termasuk dipermudahnya aksesnya di tempat umum, seperti toilet yang bersih dan ramah disabilitas serta tersedianya jalan yang mulus dan khusus.

Bersama-sama kita bantu saudara dengan disabilitas untuk Indonesia yang lebih baik hari ini dan masa depan.

 

Salam

 

 

#SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia #KitaSATUIndonesia

 

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

You May Also Like