ANDALIMAN, REMPAH UNIK DARI HUTAN TOBA
REMPAH ANDALIMAN |
Sejak zaman dahulu kala Indonesia terkenal dengan kekayaan rempah-rempah yang menyebar di pulau-pulau katulistiwa. Negeri tropis dengan kekayaan hayati yang melimpah. Masing-masing daerah memiliki rempah khas yang sulit ditemui di daerah lain. Rempah Andaliman salah satunya, adalah rempah khas tanah Toba. Tanaman yang tumbuh hanya di hutan Toba yang terbentuk dari tanah vulkanik ribuan tahun.
Andaliman juga dikenal sebagai merica Batak karena rempah ini merupakan bumbu khas makanan tradisional Batak seperti Arsik dan Saksang, dimana keberadaan andaliman tak tergantikan. Berbentuk seperti lada namun dengan rasa yang lebih kuat, dan getir membuat keberadaan andaliman dalam sebuah masakan menciptakan rasa yang eksotis. Harum serupa jeruk dan lada dengan yang menimbulkan rasa kebas di lidah menciptakan sensasi unik saat merasakan kuliner dengan bumbu andaliman. Rasa kelu di lidah adalah karena kandungan Hydroxy-alpha-sanshool pada rempah andaliman. Nama lain andliman adalah Szechuan papper yang dikenal juga sebagai bumbu masak dalam masakan Asia Timur dan Asia Selatan.
Mengapa Andaliman harus mendunia?
Keunikan andaliman adalah karena tanaman ini hanya tumbuh di ketinggian 1100-1800 mdpl dan harus berada di bawah lindungan pohon lain agar dapat tumbuh subur. Hutan di Toba merupakan area yang paling pas untuk pertumbuhannya. Tak membutuhkan perawatan khusus saat berada di habitatnya. Namun agar andaliman dapat mendunia tanaman itu harus ditarik keluar dari hutan dan diciptakan lingkungan yang mendukunh agar dapat bertumbuh dan produksinya meningkat.
Tanah vulkanik yang membentuk Toba ternyata juga mempengaruhi kekhasan andaliman. Melestarikan andaliman adalah juga melestarikan lingkungan dan hutan di Indonesia. Karena hanya dapat tumbuh di Toba maka andaliman menjadi rempah unik yang tak akan ditemui di wilayah lain.
Memperkenalkan andaliman sebagai rempah unik pada dunia adalah sebuah cara melestarikan alam, khususnya tanaman andaliman. Saat di tarik keluar dari habitatnya agar dapat bertahan hidup dibutuhkan pohon-pohon besar sebagai kanopi dari panas dan hujan yang berlebihan. Secara tak langsung dengan menanam andaliman maka sama saja dengan memperbanyak pohon pelindungnya.
Marandus Sirait adalah seorang penggagas Taman eden 100,yaitu kebun andaliman yang juga merupakan bagian dari echo dan argo wisata Toba. Dengan memperkenalkan andaliman pada dunia maka produksi diharapkan meningkat dan harga pun akan tinggi. Hingga kesejahteraan petani terjamin. Melestarikan lingkungan secara holistik dan memberdayakan ekonomi masyarakat merupakan sebuha cita-cita luhur yang harus di dukung oleh semua pihak.
SAJIAN KULINER MENGGUNAKAN ANDALIMAN |
Salah satunya adalah Yayasan Doktor Syahrir yang berperan aktif memperkenalkan rempah andaliman. Ibu Amanda Kalitili menjelaskan tentang produk andaliman yang diharapkan menjadi rempah yang dikenal oleh lidah-lidah di seluruh dunia melalui sajian kuliner yang dapat diterima oleh selera internasional. Untuk itu adaliman harus menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Dalam hal produksi pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Utara mendukung penuh. Ibu Wan Hidajati menyatakan dengan jelas dukungan pemerintah ini dengan menyediakan mesin serta peralatan lain yang dibutuhkan.
PRODUK HASIL OLAHAN REMPAH ANDALIMAN |
Sementara menurut ibu Murni Titi Rosdiana dari Kantor Urusan Khusus Presiden Bidang Pengendalian dan Pemulihan Lingkungan, harus ada varian produk yang diciptakan untuk m,enciptakan pangsa pasar yang lebih luas. Selain produk kuliner atau produk segar yang berumur pendek harus diciptakan produk non kuliner yang memiliki masa pakai lebih panjang. Sehingga andaliman dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pelestarian alam dan pengembangan ekonomi ternyata dapat berjalan seiring dan saling mendukung jika kita bersama-sama bergerak untuk memajukan produk hayati Indonesia. Salah satunya melalui rempah andaliman yang diharapkan menjadi rempah-rempah yang dicari di seluruh dunia sejajar dengan rempah-rempah lain yang telah lebih dulu dikenal.
Salam,
Eka Murti