Pentingnya komunikasi dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Anak

Frans Lepong

Proses belajar mengajar akan mencapai hasil maksimal ketika telah terjadi jalinan komunikasi yang lancar antara guru dan siswa. Komunikasi dua arah harus dibangun secara masiv dan konsisten sepanjang masa pendidikan siswa. Sudah selayaknya para guru memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik mengingat siswa yang dihadapi memiliki bermacam-macam tipe kepribadian dan latar belakang yang berbeda.

Menguasai Komunikasi

Cara berkomunikasi tidak bisa disamaratakan bagi seluruh siswa. Setiap siswa adalah pribadi yang unik, oleh karenanya guru harus mampu melihat karakter anak didik agar hal yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Hal pertama dan terpenting adalah kesiapan mental guru. Ketika berangkat untuk mengajar semua hal negatif harus ditinggalkan di luar sekolah. Beban hidup dan masalah pribadi tak boleh turut campur dalam proses belajar mengajar.

Guru, digugu dan ditiru, siapkan karakter terbaik untuk ditiru para siswa. Terutama siswa dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan contoh konkrit karakter yang baik dari lingkungannya. Dengan situasi dan kondisi yang nyaman di sekolah akan mempermudah siswa menerima pelajaran yang diberikan. Sekaligus mempersiapkannya untuk masa depan. Apa yang diterima sejak kecil akan menjadi landasan pemikiran dan pengambilan keputusan saat dewasa.
Permasalahan ini dibahas oleh Frans Lepong dalam seminar  “lGuru Cerdas dan Orang Tua Bijak “Menggali Passion dan Telent Anak Sejak Dini” yang diselenggarakan pada 31 Agustus 2019.

Minat & Bakat

Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru maupun orang tua dalam mengenali bakat dan minat anak adalah dengan cara observasi. Memperhatikan kegiatan anak sehari-hari apa yang paling disukai dan dikuasai anak. Maka akan nampak potensi yang dapat dikembangkan dalam diri anak.
Sebagai guru atau orang tua kita tidak dapat memutuskan apa yang terbaik bagi anak, namun kita sebaiknya membebaskan si anak untuk mengembangkan diri ke arah yang diinginkannya. Guru dan orang tua hanya mengarahkan dan menjaga agar anak tidak sampai keluar jalur. Hal ini dituturkan oleh Ray Sahetapy yang merupakan orang tua dengan dua anak berkebutuhan khusus Tuli.

Minat dan bakat adalah dua hal yang berbeda. Apa yang menjadi bakat anak belum tentu adalah minatnya. Jangan sampai justru orang tua yang memiliki ambisi bagi si anak. Berusaha keras mendorong bakat anak yang bukan merupakan minatnya suatu saat akan menjadi bumerang. Anak mungkin saja akan menurut pada orangtuanya namun hidupnya tidak akan bahagia. 
Sebaliknya pun mungkin saja terjadi ketika guru atau orang tua mengabaikan kelebihan-kelebihan anak dan justru menganggapnya sebagai hal yang mengganggu dan harus diubah dari diri anak. 
Jika guru dan orang tua berfokus pada kekurangan anak maka anak akan merasa dirinya tidak mampu, selalu salah, tidak memuaskan. Terlebih jika mendapat kritikan dan label negatif dari guru dan orang tua. Hal ini akan membekas dalam hati si anak.
Anak yang tertekan batinnya dalam masa pertumbuhannya akan terus membawa luka batinnya hingga dewasa dan bisa menyebabkan kegagalan dalam mencapai cita-cita maupun dalam kehidupannya secara menyeluruh.
Oleh sebab itu guru dan orang tua harus memahami karakter dan kelebihan anak serta mengarahkannya agar menjadi salah satu hal yang dapat dibanggakan anak. Anak merasa diterima oleh lingkungan dan memiliki harga diri serta karakter yang baik. Di masa depan anak dengan kepercayaan diri yang bagus anak memiliki daya juang tinggi untuk terus mencapai prestasi terbaik dalam hidupnya.

Tahap Pertumbuhan Anak

Pertumbuhan anak melalui tahap-tahap yang sesuai dengan usianya. Anak usia dini 0-5 tahun adalah masa emas pertumbuhan otak. Masa-masa ini harus mendapat perhatian khusus. Dengan stimulasi yang tepat pertumbuhan anal akan maksimal. Baik secara fisik, mental maupun kognitifnya.

Guru dan orang tua harus memahami stimulasi-stimulasi yang dapat memicu perkembangan otak anak. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian bagi guru dan orang tua. Perkembangan sensori yang mempengaruhi pemahaman komunikasi anak. 
Pada anak yang kurang mendapat stimulasi di masa emas ini akan mengalami beberapa permasalahan. Misalnya anak yang sulit berkomunikasi, atau berbicara secara verbal. 
Jika anak kurang mendapat stimulasi dalam masa pertumbuhannya maka sebaiknya anak mendapat penanganan yang tepat. Bawalah anak kepada ahlinya untuk diobservasi permasalahan-permasalahannya sehingga akan mendapat terapi yang tepat. Terapi yang tepat dapat membantu anak untuk tumbuh dengan baik.

Ciptakan Masa Pertumbuhan yang Menyenangkan

Anak membutuhkan lingkungan yang sehat secara fisik dan psikologis untuk dapat bertumbuh dengan baik.

Ciptakan sekolah yang menyenangkan dan efektif bagi anak didik agar proses belajar mengajar bukan sekadar pergi ke sekolah saja, namun lebih dari itu. Sekolah menjadi tempat mengembangkan diri, minat dan bakat siswa untuk bekal masa depan.
Sebagai generasi masa depan, anak adalah aset bangsa yang saat ini menjadi tanggung jawab guru dan orang tua mempersiapkan mereka sejak dini.
Salam,
Eka Murti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.