Perempuan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IT) dalam Menyongsong Era Industri 4.0
IWITA Bersama Komunitas Sahabat Blogger |
Teknologi informasi dan komunikasi berbasis internet saat ini sudah merambah ke sektor privat. Artinya di dalam rumah pun teknologi digital sudah menjadi hal yang lumrah. Menurut data Susesnas, maret 2017 terdapat 30.15% perempuan berusia 15 tahun ke atas yang mengakses internet. Perempuan Indonesia sudah mulai menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap era memiliki ciri khas tersendiri, baik secara sosial, budaya maupun industri. Sebentar lagi kita akan memasuki tahap industri 4.0 dimana teknologi otomatisasi digabungkan dengan teknologi cyber. Secara sederhana bisa dikatakan sebagai era dimana konsumen dan produsen terhubung dan bertransaksi secara langsung melalui dunia maya. Batas-batas fisik mulai melebur. Segala sesuatu dilakukan melalui teknologi internet (Internet of Things), termasuk sistem cyber-fisik, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Perempuan dan Teknologi Digital
Pembangunan berbasis gender telah berhasil meningkatkan peran perempuan dalam bidang sosial, ekonomi dan politik. Namun faktanya pembangunan gender belum sepenuhnya diikuti pemberdayaan gender. Pembangunan manusia berbasis gender memiliki makna perbaikan kualitas hidup yang seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Sudah saatnya perempuan memberdayakan diri sendiri dan lingkungannya menyongsong era industri 4.0. Persiapkan mindset dan mental kaum perempuan agar dapat mengikuti laju perkembangan teknologi digital. Perempuan Indonesia harus melek teknologi agar mampu berperan aktif dalam mengisi pembangunan.
IWITA (Indonesia Women IT Awareness) sebuah organisasi perempuan yang memiliki misi, “Menciptakan kesadaran perempuan Indonesia akan manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pengembangan produktivitas pribadi di bidang TI dan peningkatan ekonomi keluarga” mengadakan acara sharing session bersama Komunitas Sahabat Blogger.
Acara ini merupakan kegiatan rutin IWITA menyongsong akhir tahun, sebagai salah satu bentuk persiapan untuk melaksanakan program-program di tahun berikutnya. Menghadirkan ibu Mubarika Darmayanti sebagai narasumber membahas digital economy bagi perempuan Indonesia, secara spesifik membahas digital marketing.
Pembicaraan berlangsung santai namun esensi materinya sungguh menjadi renungan bagi kita untuk mulai dan terus bergerak ke depan. Mengakrabi teknologi digital dan memanfaatkannya secara positif.
Manfaat teknologi interent bukan hanya sebagai kesenangan bermedia sosial saja, namun juga memberikan peluang usaha dan mendapatkan penghasilan. Meski tetap berada di rumah bukan hal mustahil bagi perempuan menjangkau target market yang lebih luas.
Manfaatkan Sosial Media untuk Menambah Penghasilan
Hasil Susesnas, maret 2017 mendapati bahwa 79,92% perempuan menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Hal ini adalah sebuah peluang yang sangat besar untuk memasarkan produk apapun yang ingin kita jual.
Ibu Mubarika memberikan tips bagi perempuan yang ingin mengembangkan usaha:
- Konsisten menambah pertemanan, minimal 10 kali lipat dari jumlah pembeli yang kita harapkan.
- Memiliki rekan usaha, sebagai perempuan dengan banyak tanggung jawab dan harus tetap memprioritaskan keluarga, kita membutuhkan rekan usaha yang mampu mengimbangi kekurangan kita. Rekan yang memiliki misi dan visi yang sama dalam mengembangkan usaha sangat diperlukan agar usaha kita bisa terus berjalan.
- Minimal memiliki 5 supplier. Sehingga kita tidak tergantung hanya pada satu supplier saja, hal ini akan sangat merepotkan jika rantai supply kita terputus sewaktu-waktu usaha kita akan terganggu.
- Temukan pembeda dengan usaha sejenis. Meski di era digital kemudahan menjadi raja tetapi memiliki ciri khas dan kelebihan dari usaha sejenis tetap diperlukan. Memberikan kelebihan pelayanan atau produk yang lebih unggul merupakan salah satu poin dalam pembeda dari kompetitor.
Harapan untuk IWITA di tahun 2019
IWITA dan Komunitas Sahabat Blogger |