KBA Lengkong Kulon  sumber foto:: Pribadi

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan datang ke desa Lengkong Kulon. Desa yang berlokasi di kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten ini memiliki  luas wilayah 618,4470 km². Dengan jumlah penduduk sebanyak 9670 jiwa serta lingkungan yang masih asri. Sejuk, rindang pepohonan dan udara bersih membuat betah berlama-lama menikmati suasana.

Meski lokasinya tak jauh dari ibu kota Jakarta akan tetapi saya merasa berada di tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan. Suasana nyaman dan tenang mampu menyegarkan pikiran. Kehidupan warganya pun tak seperti warga ibu kota yang selalu terburu-buru. Bukan berarti tak ada aktivitas jutru sejak menjadi Kampung Berseri Astra sejak tahun 2018 warga Lengkong Kulon terus bergerak dan berinovasi di berbagai aspek untuk menuju desa sejahtera.

Kampung Berseri Astra (KBA)

Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) atau program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat. Terdapat empat (4) pilar program terintegrasi yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan.

Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan Astra dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.

Desa yang akan menjadi peserta program KBA harus melalui berbagai tahapan sejak awal koordinasi internal Astra Grup, koordinasi dengan pemerintah daerah hingga penentuan lokasi. Banyak pertimbangan sebelum sebuah desa bisa menjadi peserta KBA.

Pengembangan lebih lanjut KBA adalah Desa Sejahtera Astra (DSA) yang menjadi program kontribusi sosial Astra di bidang kewirausahaan berbasis Kawasan.

Dari Persoalan Sampah Hingga Mendapat Penghargaan Proklim Tingkat Madya

Seperti halnya kota dan desa dimanapun di Indonesia urusan sampah domestik selalu menjadi persoalan krusial yang harus dicari solusinya. Persmasalahan sampah ini butuh solusi jangka panjang bukan hanya sementara karena setiap hari bertumpuk-tumpuk sampah domestik akan menganggu jika dibiarkan. Tumpukan sampah yang dibiarkan menggunung akan berdampak bagi kesehatan warga selain tentu saja mengganggu keindahan lingkungan sekitar.

Sejak menjadi KBA, desa Longkong Kulon terus mendapat berbagai masukan, dukungan dan pendampingan bagi kegiatan yang berbasis 4 pilar baik dari Astra maupun dari stake holder lainnya. Awalnya warga membuang sampah dengan cara menumpuknya di satu lokasi. Masalah timbul karena tidak segera dipindahkan ke tempat pembuangan akhir oleh truk pengangkut sampah.

Memilah Sampah dari Rumah

Kini pengelolaan sampah sudah berjalan dengan baik berkat partisipasi seluruh warga. Kontribusi warga dalam mengelola sampah dimulai dari rumah. Setiap rumah mengelola sampah dengan memilah dan memisahkan sampah organik dan unorganik. Pengelolaan sampah di level ini harus dilakukan secara konsisten agar tujuan pengendelaian sampah domestik dapat tercapi secara maksimal.

Pengelolaan Sampah Organik

Kebun Sabilulungan sumber: Pribadi

 

Kebun Sabilulungan sumber: Pribadi

KBA Lengkong Kulon memiliki kebun yang disebut Sabilulungan. Sebidang tanah yang dikelola secara mandiri o;eh warga secara gotong royong merupakan bagian dari pilar lingkungan. Pendampingan Astra memungkinkan warga mengubahnya menjadi lahan produktif. Berbagai produk sayur mayur berkualtas dihasilkan. Selain itu cara pengolahan pupuk juga dipelajari.

Mengolah sampah organik menjadi pupuk merupakan salah satu solusi pengelolaan sampah di desa Lengkong Kulon.

Pengelolaan Sampah Anorganik

Bank Sampah KBA Lengkong Kulon sumber: IG KBA Lengkong Kulon

Sampah anorganik sulit terurai sehingga menimbulkan potensi timbunan sampah. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memilah dan melakukan daur ulang. Penanganan limbah plastik di KBA Lengkong Kulon dilakukan secara terpadu dari mulai memilah dampah di masing-masing rumah warga hingga pembentukan bank sampah.

Bank sampah di desa Lengkong Kulon bukan hanya mengumpulkan sampah plasik dari warga saja tapi juga sudah pada tahap pencacahan dengan mesin. Mesin ini dipergunakan oleh bank sampah untuk memproses sampah yang dibuang sembarangan atau bahkan terkadang dibakar begitu saja menjadi bernilai ekonomi. Hasil penghancuran plastik menjadi bijih plastik akan lebih meningkatkan nilai jual daripada hanya menjual botol plastik atau beberapa bahan plastik sebelum diolah.  Warga yang menyetor sampah plastik pun turut merasakan manfaat ekonomi selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

buku tabungan bank sampah
sumber: IG KBA Lengkong Kulon

Penghargaan Proklim Tingkat Madya

Penghargaan Proklim Tingkat Madya Sumber : IG Lengkong Kulon

Perubahan iklim membawa dampak signifikan terhadap lingkungan. Dibutuhkan kepedulian dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang berdampak pada kehidupan manusia.

ProKlim merupakan program nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya, yang terintegrasi guna memperkuat kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, mengurangi emisi GRK dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.

Keunggulan Program Iklim KBA Lengkong Kulon

KBA Lengkong Kulon khususnya di RW 06 memiliki program yang sudah berjalan untuk Proklim.

Program tersebut adalah:

1) Memiliki 13 rumah bibit & demplot.

2) Kelompok Wanita Tani Cempaka Asri.

3) UMKM juara Inovasi Bisnis Sederhana Astra dan Juara 1 Tokoh Inspiratif Kota Tangerang Lele Frozen Clarias Bapak dan Ibu Pangkat berusia 70 tahun.

4) Memanfaat lahan tidur menjadi taman, kebun sayuran, TOGA & buah.

5) Memiliki kolam lele dengan sistem bioflok di KWT & rumah warga.

6) Edukasi anak anak Paud utk menanam sayuran.

7) Amazing Race Edukasi anak usia Tkt SD & remaja utk mengenal lingkungan, menanam sayuran, ternak lele, posyandu dan menari.

8) Keberadaan empang luas yg bisa dimanfaatkan utk ketahanan pangan.

9) Koperasi Pemasaran Asosiasi Kelompok Usaha Binaan Astra (AKUBISA) Pinang Griya yang sudah berbadan hukum.

10) Minuman herbal Jahe Merah dan minuman “ISADA” berbahan Bunga, tidak memakai pewarna dan pengawet buatan.

Warga memelihara lele di lahan sempit sumber : IG Lengkong Kulon

Program-program tersebut dilaksanakan secara mandiri dan terintegrasi di masing-masing rumah warga.  Seperti membuat kolam lele di halaman dengan sistem bioflok, menanam aneka tumbuhan di berbagai media yang memungkinkan. Pengembangan KBA Lengkong Kulon dan kesigapan mengikuti Proklim juga didukung oleh Astra dengan berbagai program, antara lain:

  • GenerasiKBA (Gerakan Bersama Sadar Iklim KBA)
  • Bank Sampah Innovation Competition (BASIC)
  • Astra Green Energy Student Innovation
KBA Lengkong Kulon Sumber: IG KBA Lengkong Kulon

Astra tak pernah melepas begitu saja sejak desa Lengkong Kulon menjadi KBA pada tahun 2018 lalu. Dukungan Astra terhadap masyarakat disambut dengan penuh semangat. Warga siap berinovasi dan berkolaborasi pada program-program pengembangan desa. Konsistensi warga ini akhirnya membuahkan hasil berupa penghargaan Proklim Tingkat Madya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020 lalu.

KBA Lengkong Kulon adalah wujud nyata kolaborasi Astra dengan masyrakat yang seiring sejalan dengan program pemerintah mewujudkan desa dan masyarakat sejahtera. Desa yang sejahtera menjadi target selanjutnya bagi warga KBA Lengkong Kulon. Pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan sendiri berdampak lebih luas dari sekadar menambah pundi-pundi warga saja tapi memiliki dampak secara global di bidang lingkungan. Tak ada usaha yang sia-sia, semangat terus berkarya dan berinovasi untuk masa depan Indonesia.

 

Salam

 

#SemangatUntukHariIniDanMasaDepanIndonesia #KitaSATUIndonesia

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

You May Also Like